5 Tips Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula di Rumah – Jamur tiram adalah jamur yang biasanya tumbuh liar serta aman untuk dikonsumsi. Pada sekarang ini keberadaan jamur ini telah menjadi kebutuhan makanan sehari-hari yang cukup populer. Jenis jamur ini dapat dibudidayakan untuk dijual ke pasar maupun sebagai konsumsi sendiri.

Saat ini, jamur tiram mengandung serat pangan, beta-glukan, dan komponen lainnya yang berpotensi meningkatkan pola makan yang sehat. Pada jamur ini memiliki rasa yang lembut serta bisa digunakan untuk menambah cita rasa ke berbagai hidangan sehingga terasa gurih.

5 Tips Budidaya Jamur

Apabila kalian berkeinginan memulai belajar budidaya jamur ini, alangkah baiknya segera memulai untuk melakukan dan jangan takut untuk gagal. Berikut dibawah ini 5 Tips Budidaya Jamur tiram untuk para pemula alangkah baiknya kita simak pada penjelasan dibawah ini :

 

1. Memilih benih yang berkualitas

Untuk langkah pertama cara budidaya jamur tiram yaitu dengan memilih benih yang jamur yang berkualitas. Pada hakekatnya pemilihan bibit jamur sangat penting sekali dalam percobaan kita karena itu juga akan menentukan perkembangan pada jamur tiram dalam masa pertumbuhan.

Dilansir dari situs liputan6.com, sebaiknya membeli benih jamur tiram dari petani jamur tiram langsung yang sudah terbiasa membudidayakan jamur tiram dari sejak lama.

 

2. Menyiapkan Kumbung

Banyak yang menyebutnya dengan istilah kumbung atau rumah jamur yang artinya tempat untuk merawat baglog serta menumbuhkan spora jamur. Kumbung adalah bangunan atau ruangan dengan rak bertingkat yang digunakan untuk menempatkan baglog jamur.Perlu diperhatikan secara seksama bahwasannya ruangan ini harus memiliki kemampuan untuk menjaga kestabilan suhu dan tingkat kelembaban.

Kumbung sendiri biasanya terbuat dari bambu ataupun kayu. Ternyata dinding kumbung dapat dibuat dari papan kayu lo. Atapnya bisa menggunakan genteng. Direkomendasikan untuk tidak menggunakan atap yang terbuat dari bahan asbes ataupun seng, karena secara otomatis akan menciptakan suhu panas yang tinggi.

Sementara itu, bagian bawah lantai tetap menggunakan tanah agar air yang digunakan untuk menyiram jamur dan tanaman dapat meresap dengan efisien.

Kumbung dilengkapi dengan rak bertingkat berupa kisi-kisi. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog secara berurutan. Rangka rak bisa dibuat dari bahan bambu ataupun kayu. Rak-rak ditempatkan dalam susunan berjajar dan dipisahkan oleh lorong agar memungkinkan perawatan berkala.

Ukuran kumbung yang direkomendasikan alangkah baiknya tidak kurang dari 40 cm. Rak dapat dibuat hanya berjumlah 2 – 3 tingkat saja. Lebar rak menyesuaikan dengan ukuran 40 cm serta panjang setiap ruas raknya sekitar 1 meter. Tiap bagian rak memiliki kapasitas rata-rata untuk menyimpan sekitar 70 – 80 baglog. Banyaknya rak sendiri menyesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.

Sebelum para farmer mamasukkan baglog ke dalam kumbung, ada beberapa aspek yang perlu kita perhatikan secara seksama :

Langkah pertama, kita perlu membersihkan kumbung serta rak-rak dari debu dan kotoran. Langkah kedua, kita lakukan pengapuran serta penyemprotan dengan fungisida pada bagian dalam kumbung.

Kemudian, diperlukan periode 2 hari untuk diamkan sebelum semua baglog dimasukkan ke dalam kumbung. Dan tahapan yang terakhir, pada saat bau sudah hilang dari penciuman kita dapat memasukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan. Di mana semua permukaannya telah dilapisi oleh serabut putih secara keseluruhan.

 

3. Persiapan Baglog

Baglog merupakan media tanam untuk meletakkan benih jamur tiram. Karena jamur tiram termasuk jamur kayu, maka dapat dipastikan bahwa bahan utama dalam baglog terdiri dari bekatul, serbuk kayu bekas gergaji, dan kapur.Semua bahan tersebut harus diaduk secara rata dan ditambahkan air sekitar dengan persentase 60% dari berat media tersebut.

Biasanya baglog dibungkus dengan plastik berbentuk silinder, yang dimana salah satu ujungnya diberikan sebuah lubang. Di lubang inilah jamur tiram akan bertumbuh trubus keluar.

Pada budidaya jamur tiram skala industri, para petani jamur biasanya membuat baglog secara mandiri. Akan tetapi bagi para pemula, biasanya baglog dibeli oleh pihak lain. Ini memungkinkan para petani untuk fokus pada budidaya tanpa perlu menghasilkan baglog secara independen.

 

4. Perawatan Baglog

Biasanya terdapat dua cara saat menyusun baglog dalam rak, yakni dengan meletakkan baglog secara vertikal maupun horizontal. Ditempatkan secara vertikal, dengan bagian lubang baglog menghadap ke atas. Sementara dalam posisi horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.

Kedua metode budidaya jamur tiram ini memiliki keunggulan tersendiri. Ketika disusun secara horizontal, jamur lebih terlindungi dari air yang disiramkan. Karena jika penyiraman dilakukan secara berlebih, pada akhirnya air tidak akan masuk ke dalam baglog.

Dan selain itu, untuk melakukan pemanenan menjadi lebih mudah. Namun, penyusunan secara horizontal ini memerlukan lebih banyak ruang area.

 

Berikut ini merupakan cara budidaya jamur tiram dan perawatannya:

Sebelum kita menyusun baglog, sebaiknya buka terlebih dahulu cincin serta kertas penutup pada baglog. Lantas kemudian kita diamkan kurang lebih selama 5 hari. Apabila lantai terbuat dari tanah, kita lakukan penyiraman untuk menambah intensitas kelembaban. Setelah tahap itu, langkah selanjutnya adalah memotong ujung baglog untuk memberikan ruang yang lebih luas untuk pertumbuhan.

Biarkan baglog selama 3 hari, dan jangan disiram air. Cukup dengan menyiram pada bagian lantai saja tidak lebih. Dilanjutkan dengan melakukan penyiraman dengan sprayer. Lebih baik menerapkan teknik penyiraman berupa kabut daripada menggunakan tetesan air.

Semakin sempurna pengabutan, bisa dipastikan akan semakin baik. Kalian dapat menyiramnya dengan periode 2-3 kali sehari, tergantung pada suhu serta kelembaban pada kumbung. Kalian tetap perlu menjaga suhu pada range 16 – 24 derajat celsius.

 

5. Memanen Jamur Tiram

Jika baglog telah sepenuhnya ditutupi oleh miselium di permukaannya, biasanya dalam 1 – 2 minggu setelah tutup baglog dibuka, jamur akan mulai tumbuh dan sudah dapat dipanen secara semestinya. Baglog jamur dapat dipanen sebanyak 5 – 8 kali, apabila perawatannya dilakukan secara baik.

Sebelumnya penting untuk diketahui bahwa baglog berbobot sekitar 1 kilogram umumnya akan menghasilkan panen jamur sekitar 0,7 – 0,8 kilogram. Kemudian, baglog dapat dibuang atau digunakan sebagai bahan untuk pupuk kompos. Panen demikian bisa dilakukan pada jamur yang telah dalam posisi mekar serta membesar. Tepatnya apabila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Akan tetapi pada bagian tudungnya belum sampai ke tahapan pecah, serta warnanya masih dalam posisi putih bersih.

Apabila masa panen sudah lewat setengah hari saja, maka warna dapat menjadi condong kuning kecoklatan serta tudungnya akan menjadi pecah. Apabila sudah seperti demikian, jamur akan menjadi cepat layu dan tidak tahan lama. Interval waktu antara panen pertama dan panen berikutnya berkisar antara 2 – 3 minggu ke depan.

Demikian tentang ulasan tentang bagaimana 5 tips budidaya jamur tiram yang dapat kita praktikkan sendiri di rumah masing-masing, semoga artikel bisnis ini bisa membantu dan bermanfaat untuk para pembaca dan farmer dimanapun kalian berada.

By Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *