Backpacking untuk Pemula: Tips dan Sumber Daya untuk Perjalanan Kita – Tidak sedikit orang yang ingin melakukan traveling dengan tujuan untuk melepas segala penat dan kejenuhan setelah melakukan aktivitas harian yang cukup menguras tenaga,waktu dan pikiran akan tetapi tidak banyak yang bisa merealisasikann nya.

Beberapa faktor kendala yang menghalangi seseorang untuk melakukan traveling adalah hal yang paling umum biasanya terjadi karena aspek biaya (budget) saat akan melakukan traveling ke tempat yang diinginkan.

Mungkin beberapa diantara kita sering melihat orang bisa dibilang itu mirip seorang musafir bepergian dari tempat satu ke tempat yang lain dengan segala peralatan yang dimiliki untuk tujuan tertentu yang mereka yakini dalam sanubari mereka.

Adapula yang mengira bahwa mereka seorang shinobi dari desa konoha yang menjalankan misi tertentu untuk mewujudkan perdamaian abadi di muka bumi ini wkwkwk. Ternyata pada saat ini banyak para milenial melakukan aktivitas mengelana untuk berbagai tujuan terlepas dari penilaian sudut pandang orang awam.

Kembali lagi ke topik yang sebenarnya, nah dari beberapa tipikal pengembara di atas kita sudah mempunyai gambaran secara luas bagaimana mereka menjalani hari hari berdasarkan prinsip yang mereka yakini.

Disini kita akan membahas apa itu backpacker dan bagaimana saja tips dan trik untuk menjadi seorang backpacker sejati yang bisa dipastikan versi milenial tentunya.

 

Apa pengertian dari seorang backpacker ?

Backpacker adalah sebutan untuk seseorang yang melakukan perjalanan dengan membawa ransel (backpack) sebagai alat bawaannya dan cenderung menghindari penginapan yang mahal dan mewah.

Mereka sering memilih penginapan yang sederhana seperti hostel atau guesthouse, dan juga memilih transportasi yang murah seperti kereta, bus, atau kapal laut. Selain itu, backpacking untuk pemula juga cenderung melakukan perjalanan secara mandiri, menghindari paket tour yang sudah disediakan oleh agen perjalanan, dan lebih suka mencari petualangan dan pengalaman baru dengan cara yang lebih bebas dan fleksibel.

Backpacking untuk pemula biasanya juga berusaha untuk meminimalisir biaya perjalanan mereka sehingga mereka dapat menjelajahi tempat yang lebih banyak dan untuk waktu yang lebih lama. Backpacker seringkali menjadi sosok inspiratif bagi para pelancong muda yang ingin menjelajahi dunia dengan cara yang lebih hemat dan berkesan.

 

Sejarah Backpacker, Bagaimana Asal Mulanya?

Backpacking atau pelancongan dengan gaya hidup sederhana dan minim biaya telah ada sejak lama, namun istilah “backpacker” baru muncul pada tahun 1910-an. Istilah ini awalnya digunakan untuk menyebut para pengembara yang membawa barang bawaan mereka dengan ransel atau backpack.

Pada era pasca Perang Dunia II, para veteran perang Amerika Serikat mulai melakukan perjalanan ke Eropa dengan membawa ransel kecil. Mereka seringkali tinggal di penginapan murah dan menggunakan transportasi umum untuk menjelajahi negara-negara di Eropa. Kemudian pada tahun 1950-an, para mahasiswa Amerika Serikat mulai mengikuti jejak para veteran tersebut dan melakukan perjalanan ke Eropa dengan cara yang sama.

Pada tahun 1960-an, gerakan hippie di Amerika Serikat mendorong banyak orang untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dengan cara yang lebih sederhana dan minim biaya. Mereka sering melakukan perjalanan ke Asia Selatan dan Tenggara, menggunakan kendaraan umum dan menginap di penginapan yang murah.

Pada tahun 1970-an, fenomena “overland” menjadi populer di kalangan backpacker. Para backpacker melakukan perjalanan melintasi Eropa, Asia Tengah, dan Asia Selatan dengan mobil atau bus. Fenomena ini mencapai puncaknya pada tahun 1980-an dan 1990-an, ketika banyak backpacker melakukan perjalanan ke Australia dan Selandia Baru dengan mobil van yang diubah menjadi tempat tinggal sementara.

Dalam beberapa dekade terakhir, dengan kemajuan teknologi dan internet, backpacking menjadi semakin populer dan mudah diakses oleh banyak orang. Backpacker sekarang dapat melakukan perjalanan ke seluruh dunia dengan cara yang lebih terorganisir, dan dapat berbagi pengalaman mereka dengan dunia melalui media sosial dan platform perjalanan online.

Dalam sejarahnya, backpacking telah menjadi bagian dari budaya populer dan menjadi alat bagi para pelancong untuk menjelajahi dunia dengan cara yang lebih otentik dan terjangkau.

 

Ciri-ciri umum seorang backpacker

Berikut dibawah ini beberapa informasi secara mendetail, tentang beberapa ciri khas dari Backpacking untuk Pemula khususnya antara lain sebagai berikut :

 

  1. Menggunakan ransel (backpack) sebagai alat bawaan utama: Backpacker biasanya memilih ransel sebagai tas bawaan utama mereka karena lebih praktis, mudah dibawa, dan memungkinkan mereka untuk bergerak dengan lebih leluasa.

 

  1. Menghindari penginapan yang mahal dan mewah: Backpacker cenderung memilih penginapan yang lebih sederhana seperti hostel, guesthouse, atau homestay. Mereka juga cenderung menggunakan layanan seperti couchsurfing atau menginap di tenda untuk menghemat biaya penginapan.

 

  1. Memilih transportasi yang lebih murah: Backpacker cenderung menggunakan transportasi umum seperti kereta, bus, atau kapal laut untuk menghemat biaya perjalanan. Mereka juga cenderung berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk menjelajahi daerah sekitar.

 

  1. Melakukan perjalanan secara mandiri: Backpacker cenderung melakukan perjalanan secara mandiri dan tidak menggunakan paket tur yang sudah disediakan oleh agen perjalanan. Mereka lebih suka menemukan rute perjalanan mereka sendiri dan menjelajahi tempat-tempat yang jarang dikunjungi.

 

  1. Mencari petualangan dan pengalaman baru: Backpacker sering mencari petualangan dan pengalaman baru, seperti memanjat gunung, menyelam, atau mencoba makanan lokal yang unik. Mereka juga cenderung berinteraksi dengan penduduk setempat untuk memperoleh pengalaman yang lebih otentik.

 

  1. Menghindari pengeluaran yang tidak perlu: Backpacker cenderung menghemat pengeluaran mereka dan meminimalkan pengeluaran yang tidak perlu. Mereka juga cenderung memilih makanan murah dan menghindari makanan yang mahal di restoran mewah.

 

  1. Menghargai budaya lokal: Backpacker cenderung menghargai budaya lokal dan berusaha untuk memahami kehidupan sehari-hari penduduk setempat. Mereka juga cenderung menghormati adat dan tradisi setempat serta berusaha untuk tidak mengganggu lingkungan atau merusak tempat yang mereka kunjungi.

Dengan memadukan semua ciri khas ini, backpacker dapat melakukan perjalanan yang lebih hemat biaya, berkesan, dan mendapatkan pengalaman yang lebih autentik selama perjalanannya.

 

Backpacker ada beberapa macam, Apa saja itu ?

Tipe backpacker atau pelancong dengan gaya hidup “backpacking” dapat dibedakan berdasarkan beberapa faktor seperti tujuan perjalanan, gaya perjalanan, lama waktu perjalanan, dan tingkat kenyamanan yang diinginkan. Berikut  beberapa tipe backpacker secara mendetail:

 

– Backpacker budaya: Tipe backpacker ini melakukan perjalanan untuk mengeksplorasi dan mempelajari budaya lokal, sejarah, dan seni. Mereka sering mengunjungi museum, galeri seni, tempat bersejarah, dan festival lokal.

 

– Backpacker petualangan: Tipe backpacker ini melakukan perjalanan untuk mencari pengalaman petualangan yang menantang seperti trekking, hiking, atau rafting. Mereka cenderung mengunjungi daerah terpencil dan gunung-gunung tinggi.

 

– Backpacker lingkungan: Tipe backpacker ini melakukan perjalanan dengan kesadaran lingkungan dan cenderung memilih penginapan yang ramah lingkungan, serta menjaga kebersihan lingkungan. Mereka cenderung menggunakan transportasi umum, berjalan kaki atau bersepeda untuk menjelajahi tempat yang dikunjungi.

 

– Backpacker solo: Tipe backpacker ini melakukan perjalanan sendirian. Mereka cenderung lebih fleksibel dalam merencanakan perjalanan mereka dan lebih terbuka untuk bertemu dengan orang-orang baru.

 

– Backpacker gaya hidup: Tipe backpacker ini melakukan perjalanan untuk menikmati kehidupan malam di kota-kota besar, seperti mengunjungi klub malam dan tempat hiburan lainnya. Mereka cenderung mencari penginapan yang murah dan dekat dengan tempat-tempat hiburan tersebut.

 

– Backpacker jangka panjang: Tipe backpacker ini melakukan perjalanan untuk jangka waktu yang lebih lama, dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Mereka cenderung melakukan perjalanan dengan anggaran yang lebih terbatas dan mencari penginapan yang lebih murah.

 

– Backpacker flashpacker: Tipe backpacker ini masih ingin menjelajahi tempat-tempat dengan cara “backpacking”, namun mereka tidak ingin mengorbankan kenyamanan. Oleh karena itu, mereka memilih penginapan dengan fasilitas yang lebih baik dan lebih nyaman, seperti kamar pribadi dengan AC dan wifi yang cepat.

Semua tipe backpacker ini memiliki tujuan dan preferensi yang berbeda-beda dalam melakukan perjalanan, namun kesamaan mereka adalah ingin menjelajahi dunia dengan cara yang lebih sederhana, hemat biaya, dan mendapatkan pengalaman yang berbeda dengan cara yang lebih otentik.

 

Tips dan Trik Menjadi Seorang Backpacker

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu untuk menjadi seorang backpacker yang sejati :

 

  1. Mempersiapkan diri fisik dan mental: Backpacking membutuhkan stamina fisik yang baik dan kemampuan untuk mengatasi tantangan dan stres. Pastikan untuk mempersiapkan diri dengan berolahraga secara teratur dan menyiapkan diri secara mental untuk menghadapi situasi yang tidak terduga.

 

  1. Mempersiapkan perbekalan: Sebelum berangkat, pastikan untuk membawa perbekalan yang cukup, seperti pakaian yang sesuai, obat-obatan, dan perlengkapan tidur. Namun, jangan membawa terlalu banyak barang bawaan sehingga membebani perjalanan.

 

  1. Mencari informasi tentang destinasi: Sebelum berangkat, lakukan riset tentang tempat tujuan backpacking, seperti tempat tinggal murah, transportasi, dan kebiasaan lokal. Hal ini akan membantu menghemat biaya dan meminimalisir risiko dalam perjalanan.

 

  1. Mengelola budget: Setelah tiba di tempat tujuan, pastikan untuk mengelola budget dengan bijak. Hindari pembelian yang tidak diperlukan, gunakan transportasi umum, dan pilih tempat makan yang murah tetapi berkualitas.

 

  1. Berinteraksi dengan lokal: Backpacking bukan hanya tentang perjalanan, tetapi juga tentang mengenal budaya dan orang-orang baru. Cobalah berinteraksi dengan orang-orang lokal dan berpartisipasi dalam kegiatan lokal untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang tempat yang dikunjungi.

 

  1. Beradaptasi dengan kondisi lingkungan: Backpacking seringkali melibatkan perjalanan ke daerah yang berbeda dengan lingkungan yang tidak biasa. Pastikan untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan, seperti perbedaan cuaca dan lingkungan yang mungkin tidak familiar.

 

  1. Menjaga keselamatan: Terakhir, pastikan untuk selalu menjaga keselamatan selama perjalanan backpacking. Hindari tempat yang tidak aman, gunakan penginapan yang terpercaya, dan selalu mengikuti peraturan dan adat istiadat setempat.

Itulah sekian tentang beberapa informasi yang dapat saya sampaikan semoga membantu dan bermanfaat untuk para pembaca dimanapun kalian berada, dengan begitu para milenial yang ingin menjadi seorang Backpacking untuk Pemula bisa terbantu dengan adanya artikel ini. Sekian terima kasih.

Untuk selengkapnya : ” Pantai Pasir Putih Pik: Destinasi Terbaik untuk Menyegarkan Pikiran di Jakarta

By Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *