Cara Budidaya Angsa di Halaman Rumah –  Pada masa sekarang ini orang yang memelihara angsa sudah terbilang jarang sekali kita temukan bahkan di lingkungan pedesaaan sekalipun mimin sudah mengamati secara langsung keberadaan hewan satu ini keberadaannya sudah jarang.

Padahal tanpa pakan yang khusus, angsa bisa berkembang biak secara lebih baik dibandingkan kebanyakan unggas jenis lainnya. Hewan angsa tergolong sangat kokoh agresif dan relatif mudah bertumbuh menjadi besar. Angsa juga lebih tahan terhadap serangan penyakit serta hampir tidak memerlukan sarana obat,vitamin maupun vaksinasi secara rutin.

Satu hal yang seringkali menimbulkan keraguan oleh para pembudidaya yaitu tentang hubungan angsa dengan air. Biasanya para pembudidaya sering diperlihatkan foto angsa diatas air sehingga dalam perspektif mereka berkonotasi bahwa angsa dan air adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Cara Budidaya Angsa

Sebenarnya hal tersebut tidak terjadi demikian, bahkan sebaliknya lumpur bisa memunculkan serangan penyakit pada angsa. Pada hakekatnya hewan angsa ini jelas bisa menjadi hewan peliharaan yang baik di pekarangan rumah kita.

Daripada kalian semakin penasaran tentang bagaimana cara budidaya angsa di rumah masing-masing. Dan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan nantinya, mari kita simak pada artikelcara budidaya angsa berikut ini :

 

1. Pemilihan bibit unggul yang tepat

Langkah pertama yang harus ditentukan oleh para pembudidaya adalah pemilihan bibit angsa yag tepat. Dalam pemilihan bibit sendiri tergantung dari tujuan pemeliharaan kedepannya. Apabila hanya untuk sekedar hobi maka akan banyak sekali opsi karena sifatnya berdasarkan keinginan pribadi masing-masing.

Sedangkan untuk keperluan memproduksi daging ataupun telur, untuk pilihan bibit menjadi agak terbatas karena harus memperhitungkan aspek ekonomis yaitu ongkos produksi harus lebih rendah daripada harga jual angsa. Mengkalkulasi keseluruhan ongkos produksi sudah tentu bukan pekerjaan yang mudah untuk kalangan pemula.

Sebagai langkah pencegahan salah satu cara untuk mengurangi adanya kerugian dari kemungkinan menjadi gagal yaitu mulailah dengan jumlah yang kecil. Untuk produksi daging diusahakan supaya rentang waktu penjualannya yakni pada saat angsa menginjak usia kisaran 4 sampai 6 bulan jatuh menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri yang biasanya harga jualnya lebih baik dibandingkan hari biasanya. Untuk patokan harga daging serta telur setiap harinya bisa dilihat di Departemen Perdagangan dan Perindustrian R.I.

Untuk jenis bibit angsa yang terkenal pada saat ini diantaranya adalah Toulouse, Embden dan African yang tergolong paling berat bobot tubuhnya, sedangkan Pilgrim yang berat tubuhnya di kategori pertengahan serta Chinese yang paling ringan berat badannya.

Meskipun demikian, kecepatan laju pertumbuhan dan kemampuan bereproduksi telur pada jenis bibit yang serupa belum tentu akan sama hasil akhirnya. Sehingga dari pengalaman saat berternak nantinya, alangkah baiknya memilih bibit dari induk yang laju pertumbuhannya paling cepat serta menghasilkan banyak jumlah telur.

 

3. Kandang dan peralatan

Angsa sendiri tergolong hewan yang tidak betah dalam jangka waktu lama apabila tinggal di kandang. Maka dari itu biarkan mereka secara bebas berkeliaran di halaman belakang sampai batas waktu tertentu. Dengan adanya kandang diperlukan sebagai tempat berteduh angsa dari hujan lebat serta angin kencang disamping sebagai tempat tidurnya di waktu malam hari.

Kriteria ukuran kandang yang dianggap memadai serta ideal untuk setiap ekor angsa yaitu berukuran 1 X 1 meter persegi ditambah 3 sampai 4 X 1 meter persegi sebagai area habitatnya. Perlu dilakukan cek secara berkala untuk atap kandang diusahakan tidak mengalami kebocoran supaya waktu hujan tetap dalam kondisi kering. Untuk makanan alangkah baiknya membiasakan diberikan dalam kandang berupa wadah baskom ataupun wadah plastik yang terbuka.

Untuk air minuman angsa diusahakan berada di luar kandang untuk menjaga supaya kandang tetap dalam kondisi kering dan tidak becek. Keberadaan sarang tidak wajib diperlukan kecuali sudah ada kemunculan angsa yang bertelur. Sarang dapat dibuat dari kotak kayu yang di dalamnya diberikan alas dari serutan kayu ataukah jerami kering karena cukup memberikan kehangatan dan suhu yang stabil. Intensitas cahaya di kandang harus mencukupi untuk menstimulasi percepatan kuantitas produksi telur.

 

3. Pemberian pakan

Dalam masa perkembangbiakan angsa, untuk takaran pemberian sebesar 15% dari jumlah protein ditambah vitamin dalam kadar yang sama seperti halnya untuk ayam dalam masa perkembangbiakan dianggap telah cukup dalam memenuhi standar kebutuhan nutrisi. Untuk pakan sebaiknya tetap selalu tersedia, sama pula halnya dengan kulit kerang dan pasir.

Untuk pakan lainnya tidak ada persyaratan yang spesifik, bisa saja dengan dedak dicampur sayuran ataupun sisa makananpun tidak menjadi masalah berarti. Angsa sangat doyan dalam mencerna rumput ataupun daun-daunan. Dibawah ini merupakan tabel komposisi nutrisi sebagai acuan jika mungkin untuk memberikannya.

Apabila pemeliharaan angsa untuk tujuan dikonsumsi, ada baiknya umur angsa yang ideal untuk dikonsumsi adalah direntang umur 4 sampai 6 bulan. Tempatkan mereka pada sangkar yang lebih kecil serta berikan mereka makanan secara penuh (full feed) 3 ataupun 4 minggu sebelum batas waktu dilahapnya. Dan sangat mungkin untuk mengoptimalkan pertumbuhan angsa lebih cepat dengan cara memberikan pakan secara penuh (full feeding grower-finisher pellets) sepanjang masa pertumbuhannya.

Akan tetapi apabila mereka telah mencapai total berat yang telah diinginkan (5,5 hingga 7,5 kilogram) dalam kurun waktu 12 sampai 14 minggu, biasanya kondisi pada bulunya akan muncul banyak bulu-bulu pendek yang akan sulit dicabut serta dihililangkan.

Setelah melewati proses selama kurun waktu 14 minggu, otomatis kondisi bulunya akan cepat membaik. Jadi alangkah baiknya menghemat penggunaan rumput dengan membatasi pemberiannya pada masa starter serta berkonsentrasi pada masa finisher menjelang dikonsumsi ataupun dipasarkan.

 

4. Perkembangbiakan

Biasanya hewan angsa paling baik jika dijodohkan sepasang atau bertiga ini merupakan bagian dari cara budidaya angsa pada langkah keempat. Angsa jantan yang kuat akan merasa puas ketika mendapat jodoh dengan total 4 atau 5 betina. Apabila si angsa telah memilih sendiri pasangannya, maka akan banyak sekali pejantan yang berpasangan dengan betina yang sama dari tahun ke tahun berikutnya.

Jumlah telur yang dihasilkan pada tahun ke dua akan lebih banyak daripada tahun pertama angsa saat melakukan fase pecah telur. Persentase keberhasilan penetasan semakin baik dan maksimal. Induk angsa bisa secara terus-menerus memproduksi telur sampai rentang waktu 10 tahun. Berdasarkan hasil riset dan penelitian, kemampuan reproduksi pada angsa jantan lebih cepat menurun dibandingkan pada angsa betina.

 

5. Pemeliharaan telur

Sebagai eksperimen awal kita ambil telur dua kali setiap hari, terutama pada musim penghujan. Selalu berhati-hati dalam pengentasan telur. Bersihkan apabila dirasa perlu. Temperatur suhu yang paling standar untuk tempat penyimpanan telur adalah 7 sampai 13°C dengan tingkat kelembaban relatif paling kecil 70%.

Apabila telur akan disimpan lebih dari jangka dua hari, secara rutin kita balikkan setiap hari agar tingkat prosentase penetasannya meningkat maksimal. Apabila cara penyimpanan telur malah kurang baik, prosentase penetasan ini akan menurun setelah telur disimpan dalam kurun 6 – 7 hari. Jika teknik penyimpanannya tepat alhasil telur bisa bertahan pada kurun waktu 10 sampai dengan 14 hari dengan hasil pengentasan yang tidak berkurang sama sekali.

 

6. Pengeraman telur

Masa penginkubasian telur hewan angsa yang paling umum yaitu berkisar antara 29 sampai 30 hari. Empat sampai enam telur bisa diinkubasi pada settingan untuk ayam betina, sedangkan jumlah 10 sampai 12 telur pada settingan angsa. Dilanjutkan dengan membalikkan telur tiga sampai lima kali sehari apabila incubator tidak bisa bekerja dengan sendirinya. Angka bilangan pembalikkan telur harus menunjukkan angka ganjil untuk mencegah posisi telur berada pada posisi yang sama setiap malam.

Apabila beberapa telur dierami oleh induk ayam, maka ambilah anak angsa dari sarang segera setelah sudah dientaskan. Setelah itu kalian simpan ditempat yang suhunya hangat sampai beberapa jam.

Apabila anakan angsa tidak segera diambil, maka indukan ayam mungkin akan meninggalkan sarangnya lebih awal sebelum semua telur menetas rata. (IRS 5 Desember 2001)

Nah cukup sekian tips dan trik tentang bagaimana cara budidaya angsa di halaman rumah . Selamat memulai dan semoga berhasil tunggu apalagi segera laksanakan ! Sering-seringlah kalian mampir ke situs ini karena mimin sedang mempersiapkan tips-tips lainnya yang tidak kalah menariknya.

By Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *