Destinasi Wisata Tebing Breksi Yogyakarta & Harga Tiket – Menjadi fakta tersendiri bahwa kehilangan fungsi sebagai tempat untuk menambang batuan kapur, membuat kawasan Tebing Breksi di Sambirejo Prambanan ini malah ramai kian didatangi pengunjung berbagai kalangan usia. Siapa yang menyangka, tempat yang sebelumnya tidak banyak dilirik oleh orang awam, namun pada waktu sekarang ini menjadi tempat wisata unik dan menarik.

Jam Buka Dan Harga Tiket Masuk Taman Tebing Breksi.

Destinasi Wisata Tebing Breksi

Untuk jam buka setiap hari dimulai pukul 06.00 s/d 20.00 = Rp10.000 per orang

Dahulu Ditambang Kapurnya, Sekarang Ditambang Pesonanya.

Destinasi Wisata Tebing Breksi

Pada awalnya hanyalah sebuah abu. Dengan intensitasnya berkubik-kubik abu dilontarkan dari Gunung Api Nglanggeran dalam fase erupsinya yakni berpuluh-puluh juta tahun yang lalu. Seiring dengan berjalannya waktu dan peralihan cuaca lalu bekerja, mengendapkan sekumpulan abu menjadi lumpur yang lalu kemudian mengeras menjadi bebatuan. Begitulah proses terjadinya batuan kapur besar dari berbagai macam material yang letaknya di Desa Sambirejo, Prambanan.

Bertahun-tahun lamanya kawasan ini menjadi ladang pundi-pundi ekonomi untuk warga sekitar yang melakukan aktivitas penambangan batuan kapur. Hingga pada akhirnya tubuh batu kapur tua itu menjadikan sumber mata pencaharian utama mereka pada saat ini.

Lalu kemudian di tahun 2014 datang — setelah tersisa kurang lebih hanya sepersepuluh dari volume awal di Tebing Breksi dan setelah itu para pihak pengelola membawa peneliti gabungan dari beberapa universitas ternama yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) yang tujuan utamanya meninjau Tebing Breksi.

Dan kemudian hasilnya? Ditemukan jenis batuan tufaan yang sangat langka, sehingga di Tebing Breksi ditetapkan sebagai salah satu lokasi Geoheritage di Yogyakarta yang dilarang untuk melakukan aktivitas penambangan lagi.

“Dilarang untuk ditambangkan kedepannya dikarenakan nanti untuk kepentingan edukasi” tutur ketua pengelola Tebing Breksi, Kholid Widianto dalam salah satu sesi wawancara pada kalai itu.

Namun sejarah di lokasi Tebing Breksi sebagai sumber mata pencaharian warga sekitar tidak lantas berhenti begitu saja. Setelah beberapa waktu tidak lagi menjadi tambang, segelintir kalangan berdatangan menikmati rona senja di destinasi wisata Tebing Breksi dan secara iseng-iseng mengunggahnya ke media sosial. Dari titik ini, satu per satu para wisatawan dari berbagai penjuru mulai berdatangan.

Sampai saat ini, pengerjaan Tebing Breksi sudah sangat terlihat hasilnya. Dari kejauhan terlihat menjulang setinggi sekitar 30 meter, terdapat juga batuan kapur raksasa berlapis-lapis dan ini sudah dipahat membentuk suatu relief dan patung dari cerita klasik pewayangan: seperti pahatan tokoh pewayangan Arjuna membunuh si Buto Cakil; pahatan naga dengan ageman mahkotanya; selain itu ada juga patung Semar.

Semua hasil karya pahatan ini ciptaan pemuda setempat, Anto. Apabila dicermati dengan sedetail-detail pada setiap karya pahatannya, bisa disimpulkan mencerminkan seorang seniman yang telaten serta sabar.

Anak tangga yang dibangun pada sisi timur untuk kepentingan praktis naik ke medan tebing. Selain itu, dengan latar belakang batuan kapur dengan bermacam gradasi yang menjulang, pada kawasan Tebing Breksi ini terdapat juga Tlatar Seneng serta amfiteater yang seringkali digunakan untuk kopi darat serta event skala nasional.

Tlatar Seneng dengan bentukan yang melingkar dan terbuat dari susunan batuan, secara tidak langsung mengingatkan diri kita dengan teater tempat pertunjukkan drama dari era Yunani klasik.

Terdapat juga tawaran objek-objek berswafoto seperti yang lazim dikenal pada masa sekarang ini. Disamping ada satwa burung hantu yang jinak yang lokasinya bertepatan di tangga masuk, setidaknya terdapat dua belas objek swafoto yang diletakkan di punggung tebing terutama berselang-seling dengan adanya rerumputan, kembang, serta pohon-pohon.

Lantas kemudian seperti di Bukit Bintang ataupun Candi Ijo, terdapat juga sajian view panorama yakni memandang kota Yogyakarta dari ketinggian. Dari ketinggian puncak Tebing Breksi, pucuk-pucuk tiga candi utama di Prambanan, lalu lintas pesawat hilir mudik di landasan udara Adisucipto, serta jalanan dan gemerlap lampu-lampu di kota Yogyakarta menjadi pemandangan lanskap yang cukup memanjakan dan menjadi daya tarik para wisatawan manapun.

Semakin indah semua ini pada saat senja meluruh di langit sore kala itu: apabila awan sedang bersembunyi, matahari tunggang terlihat dengan semua kemegahannya terbenam di garis cakrawala semu di kota Yogyakarta.

Diantarai oleh kolam-kolam ikan berair hijau nan alami dengan warna-warni ikan koi, jalur putih kapur, serta sederetan meja-meja payung di atas rumput, pada sisi paling timur kawasan Breksi ini juga berjejer lapak-lapak kuliner yang menawarkan berbagai macam menu favorit.

Terdapat sajian kuliner tongseng, rica-rica, serta soto. Akan tetapi, seringkali menu yang paling terkenal yaitu ayam ingkung buatan Bu Asih, yang meskipun lokasinya terbilang jauh dari pusat ingkung yang berada di Bantul, pada kenyataannya sering dikunjungi oleh para pejabat yang ingin menyantap kelezatan ingkung dengan suasana Tebing Breksi.

Destinasi wisata Tebing Breksi sampai saat ini masih berlanjut melakukan tahapan renovasi pembangunan. Pada saat artikel ini ditulis saja, baru saja ditambahkan pahatan bernama “Tebing Breksi” yang tidak lain tidak bukan juga dikerjakan oleh Anto.

Sementara itu, pada saat ini juga sedang dilakukan penambahan balok-balok kapur di sepanjang jalur masuk supaya pada saat hujan datang, bus-bus mini tidak mengalami anjlok. Terdapat juga pembangunan kebun buah serta fasilitas akomodasi di sebelah utara supaya wilayah di Tebing Breksi semakin lengkap semakin banyak pengunjungnya. 

Sampai saat ini Tebing Breksi telah menjadi destinasi wisata yang juga menorehkan banyak prestasi. Tebing Breksi yang resmi di launching pada tanggal 30 Mei 2015 dengan penandatanganan prasasti oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, telah mendapatkan sebuah penghargaan sebagai Tempat Wisata Baru Terpopuler pada tahun 2017.

Apabila dipikir-pikir sudah sewajarnya saja, sebab musim liburan panjang, Tebing Breksi ini memang dapat mencatat trafik lonjakan jumlah pengunjung beribu-ribu selama kurun liburan.

Nah sekian informasi yang dapat saya bagikan kepada para wisatawan dan pembaca dimanapun kalian berada, semoga dapat membantu dan bermanfaat untuk kalian yang ingin mengunjungi destinasi wisata Tebing Breksi ini. Terima kasih.

Baca Selengkapnya : ” Wisata The Lawu Park, Jam Buka Sampai Harga Tiket

By Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *