Usaha Es Teh

Usaha Es Teh Kecil Kecilan, Apakah Itu Ide yang Bagus ? – Alangkah baiknya langsung dibuka saja, jangan kebanyakan mikir. Insting/naluri kita akan berjalan ketika sudah membuka karena hanya kita yang mengetahui karakteristik lokasi usaha dan karakteristik usaha kita. Terkadang kita dapat mengalami kerugian di awal saat merintis bisnis ataupun kita mendapatkan keuntungan, akan tetapi yang terpenting yaitu mendapatkan ilmu serta meningkatkan intuisi.

Sedikit itu saja yang saya sampaikan, kita harus memastikan untuk besaran trafficnya kita memang sesuai dengan produk kita?Biasanya yang membeli es teh itu orang yang haus dan kebetulan lewat disitu, mencari yang berjualan minuman segar banyak serta murah ya lebih tepatnya es teh di pinggiran jalan. Pada kasus kita mungkin ditambah orang yang akan mengisi bensin.

Untuk memenuhi kebutuhan jajanan minuman yang harganya murah serta banyak, biasanya target dan sasarannya adalah anak sekolah, kuliah, buruh pabrik, pegawai rumah sakit, serta kawasan perkantoran swasta.Nah maka dari itu bagaimana dengan area tempat tinggal kita? Apakah lokasi Pom bensinnya sudah memenuhi kedua poin diatas ataukah hanya salah satu aspek saja?

Apabila hanya memenuhi poin kesatu saja, saya rasa kita perlu effort dan perjuangan yang berat, karena yang melewati banyak tetapi dapat dibilang hanya sedikit sekali yang membeli es teh tersebut. Sedangkan yang mengisi bensin, saya belum mendapat gambaran seutuhnya karena tidak banyak outlet yang membuka es teh di pom bensin, tetapi hemat saya hanya minoritas yang mengisi bensin dan akan membeli es teh.

Sedangkan pada poin kedua, bisa saja kita menjaring jumlah pembeli yang jauh lebih banyak kedepannya. Sedangkan yang paling berpengaruh yakni apakah terdapat pemain es teh lainnya disekitar kita. Yang terenak serta termurahlah yang akan menjadi pemenangnya karena segmentasi es teh pinggir jalan sebagian besar kalangan menengah ke bawah.

Apabila sudah memenuhi kedua poin diatas, saya rasa kita dapat menjual cukup banyak, dan lagi yang berpengaruh tinggal melihat seberapa banyak penjual es teh disekitar lingkungan tersebut.

Oke

Dan sebenarnya jenis bisnis Food and Beverage ini dimanapun lokasi usahanya saat ini, sangat terbantu sekali dengan memanfaatkan promosi melalui pihak influencer lokal via platform sosial media. Banyak sekali disekitar saya yang lokasi berjualan tidak strategis akan tetapi karena viralnya akhirnya menjadi ramai sekali lapaknya.

TETAPI

Dan sayangnya hal demikian merupakan sebuah es teh. Tidak ada yang membuat orang merelakan perjalanan jauh demi membeli sebuah es Teh. Kecuali kalian dapat menambahkan sebuah varian produk lainnya misalkan cemilan pedas khas kita yang digemari Gen Z lalu kemudian memviralkan lewat sosial media atau platform lainnya yang menarik di era digital ini.

Apabila di daerah Bandung coret, pada saat ini beberapa pedagang viral dan selalu dalam keadaan ramai yaitu berjualan seblak, ramen murah, bakso jumbo kuah misdaseum ala garut (manis lada haseum). Ini beberapa contoh saja.

Untuk kasus demikian biasanya digemari Generasi Z dalam jangka waktu yang cukup panjang. Apabila seperti ini kan menjadi enak saat promosi menggunakan pihak influencer juga. Apabila produk ini menjadi ramai, es teh kita tentu akan merasa laris manis juga dengan catatan es teh kita rasanya enak, menggunakan bahan gula murni jangan memakai gula kimia.

OK

Yang pada intinya, kita yang lebih mengetahui potensi di sekitar lapak kita, selera konsumen di lingkungan sekitar, kisaran jumlah target pasar yang disesuaikan dengan segmentasi produk kita, serta pesaing sekitar dengan produk yang sejenis.

Dan pengalaman saya dalam dunia minuman es teh, sebagian para pelaku usaha tidak menggunakan gula murni demi mendapatkan profit lebih. Jadi saran saya kita bermain di kualitas yang penjualnya masih kecil.

Terdapat beberapa kasus penjual es teh yang sudah 2 tahun berjualan di depan sebuah SMA yang cukup laris yakni tembus sampai ratusan gelas per harinya, dan saya mengetahui produk tersebut menggunakan sejenis pemanis buatan.

Dan beberapa bulan terakhir ini muncul kalangan muda yang membuka produk teh dan kopi yang dimana es teh jumbonya mempunyai rentang harga yang sama. Dan pemuda tersebut memiliki kualitas es teh yang lebih baik dengan menggunakan gula murni. Dan sekarang yang laris yaitu es teh pemuda tersebut daripada pemain lama yang menggunakan gula non alami.

Saya sudah produksi es teh dan tahu persis jumlah modal untuk sebuah es teh jumbo dengan menggunakan gula murni itu tidak lebih dari 2000 dengan menggunakan 3 racikan jenis teh, gula murni, serta daun pandan supaya wangi. Akan tetapi apabila menggunakan pemanis kimia akan menjadi lebih hemat totalnya kurang lebih 500. Cukup menggiurkan akan tetapi kualitas tidak memuaskan.

Sekedar informasi saja keuntungan kita bermain kualitas yaitu ketika para pemainnya padat, maka yang terpilih yaitu si pemain kualitas, percaya tidak percaya silahkan. Lebih baik keuntungan kita lebih sedikit dengan jumlah 500 perak, akan tetapi produk laris dibandingkan keuntungan lebih besar 500 perak namun selalu ada sisa. Karena pada faktanya, jumlah para pemain yang mengincar kualitas sangat kecil sekali, serta kita dapat memanfaatkan ini.

Apabila terdapat sisa, hal demikian akan menjadi sebuah kerugian karena es teh ini produk yang cepat basi, diminum besok rasa sudah berubah seketika. Dan hal ini merupakan resiko yang harus kita perhitungkan secara cermat dan teliti.

Oke

Jadi kesimpulan mengenai usaha es teh akhirnya seperti ini

Kita memakai booth container, cari yang posisi bekas. Saya saja bisa booth kontainer berukuran 2 x 2 bekas seharga 4 juta dapat dicicil dalam rentang 2 bulan ketika membuka postingan di grup kontainer/gerobak di Facebook. Bayangkan saja apabila membeli model baru, untuk modalnya saja sudah diatas nominal 7 juta.

Sebaiknya jangan hanya mengandalkan tingkat kunjungan ke pom bensin karena resiko kerugian kita menjadi besar. Teh itu merupakan produk yang dalam kurun waktu sehari saja bisa basi apabila sudah dimasak.

Kita perlu menyajikan produk pendamping yang sesuai dengan selera target konsumen, yang dimana menurut saya era digital sekarang ini paling baik yaitu menyasar kalangan Generasi Z mengingat produk es teh kita yaitu kalangan menengah ke bawah. Apabila generasi milenial sedang mengalami kesulitan keuangan alias bokek.

Apabila terdapat produk pendamping yang sekiranya menarik, kita bisa memviralkan melalui influencer lokal. Alhasil posisi jualan kita dimanapun apabila sudah viral produknya tentu akan dicari oleh siapapun. Apabila hanya berupa es teh saja, siapa juga yang ingin rela melakukan perjalanan jauh untuk membeli sebuah es teh walaupun kita meramaikan promosi iklan di sosial media.

Apabila sudah ada gambaran mengenai potensi daya beli masyarakat sekitar, alangkah baiknya menjalankan saja usaha itu, jangan kebanyakan berpikiran yang lain lain karena yang kebanyakan mikir itu hanya berlaku untuk para ilmuwan bukan seorang pengusaha. Dan pengusaha itu belajar dari lapangan guys bukan dari buku yang kebanyakan teori saja.

BAIK

Itu saja yang dapat saya sampaikan tentang usaha es teh yang sedikit bisa memberikan insight untuk kalian semua. SUKSES SELALU SEMUANYA YA!

By Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *